Menahan Sakit(nya) (pe)Rasa(an) di Hati …………

20161016_115423

Setiap kita pasti pernah dan atau saat membaca tulisan ini merasakan hati yang tergores dan tersayat. Karena manusia memiliki perasaan dan selalu mampu untuk mengadakan interaksi sehingga dampak dari itu dapat dilihat. Naah yang menjadi persoalan terkadang ego di diri kita masih dominan sehingga tidak bisa mengendalikan dan menahan diri untuk tidak menyakiti orang lain.

Sayangi Ginjal Kita

Selama bertahun-tahun ginjal kita menyaring darah dengan cara membuang garam, racun dan zat-zat lain yg tidak diinginkan memasuki tubuh kita. Seiring berjalannya waktu, terjadi akumulasi garam karenanya memerlukan perawatan dan pembersihan secara rutin dan berkala, minimal sebulan sekali. Berikut TIPS CUCI GINJAL kita secara murah & alami. Biaya hemat.

C̲a̲r̲a̲n̲y̲a̲ ̲s̲a̲n̲g̲a̲t̲ ̲m̲u̲d̲a̲h̲ : ̲:̲
1. Beli seikat daun Seledri.

2. Cucilah sampai bersih, lalu potong kecil-kecil dan masukkan ke dalam panci

3. Tuangkan air bersih 1 liter, didihkan selama 10 menit dan biarkan hingga dingin.

4. Saring dan tuangkan ke dalam botol yg bersih lalu simpan di dalam kulkas hingga dingin.

Minum satu gelas  setiap hari dan Anda akan melihat semua endapan garam dan racun lain yang keluar dari ginjal Anda sewaktu buang air kecil. Anda juga akan melihat perbedaan yg tidak pernah anda rasakan sebelumnya. Seledri dikenal sebagai obat ALAMI terbaik utk mencuci ginjal !!! Jadi tidak ada efek sampingnya !!. Silakan disebarkan ke seluruh saudara dan teman anda, agar bisa memberi manfaat bagi banyak orang yg membutuhkan informasi ini. Terutama bagi orang-orang yang rutin mengkonsumsi obat-obatan pabrik.
Semoga bisa bermanfaat

Menggapai Ikhlas

Foto

Seringkah atau pernahkah kita selalu mengeluh? Mengapa kita terkadang sering merasa jenuh/mengeluh dengan sebuah keadaan kita atau lingkungan? Mengapa kita terkadang merasa bahagia dengan yang kita dapatkan pada suatu waktu?
Ini adalah sebagian kecil dari nada kehidupan yang kita miliki dan selalu menyelimuti pada setiap kehidupan seseorang di seluruh muka bumi ini. Pada setiap jenis kegiatan yang kita lakukan pasti membutuhkan kekuatan yang besar agar mendorong tercapainya tujuan dari setiap kegiatan. Banyak sudah peristiwa yang bisa dijadikan contoh atau cermin untuk kita jadikan pedoman melangkah/menjalani sebuah cita-cita dan tujuan, meskipun beda kemasan tapi memiliki kekuatan yang mampu membangkitkan atau merubuhkan semangat. Karena itu keikhlasan dalam menjalankan sebuah kegiatan/pekerjaan/amanah akan sangat membantu perjalalan kita dalam berproses menggapai sebuah hasil akhir dari sebuah tujuan. Janganlah keluhan dijadikan alasan atau kambing hitam, keluhan akan semakin menjadikan yang lain tahu kualitas pribadi kita, mengeluh bukan pemecahan atau solusi dari sebuah permasalahan. Mari kita suka dengan ikhlas, mari gemar ikhlas, mari membiasakan ikhlas dalam setiap hal, yakinlah ikhlas akan membawa kita ke tingkatan kualitas manusia yang lebih baik derajadnya. Keikhlasan hanya membutuhkan syarat yang tidak banyak, yaitu mampu memahami orang lain. Mari Ikhlas.

Menyambut Masa Tua Kita

Sudah siapkah kita menikmati masa tua kita?
20161114_225241
Pada saat kita masih diberi kesempatan untuk bernafas mari kita merenung sejenak. Sisa hidup kita semakin pendek, karena yang bisa dan baik kita pakai, pakailah… kalau masih bisa berbagi, lakukanlah,..bila masih bisa memberi, berikanlah, yang bisa kita makan, makanlah. Karena semua yang ada dan kita punya tidak akan kita bawa ke kubur kita. Tuhan yang mengatur rezeki kita sehingga tidak suah khawatir dengan ahli waris kita. Nikmati hidup ini dengan pasangan kita selagi masih ada.

Percaya Diri

Dalam upacara hari Pahlawan ke 71 tahun ini ada yang menarik dari isi pidato Mensos. Di dalam teks pidato disebutkan ada tiga investasi yang membuat negara dan bangsa Indonesia dapat meningkatkan percaya diri, salah satau investasi tu adalah investasi mental disamping investasi keterampilan (SDM) dan investasi material. Kekuatan sebuah negara bila tidak dilandasi investasi mental yang memadai akan merobohkan dan menghancurkan dua kekuatan lainnya. Karenanya mari kita lebih melihat ke dalam diri kita/bangsa kita sendiri untuk melihat dan mengoreksi segala kebutuhan yang harus disentuh langsung dalam rangkaian pembangunan jangka panjang daripada melihat keberadaan negara lain yang terkadang dapat melupakanjatidiri kita sendiri. Mari kita percaya bahwa kita mampu dan siap bersaing dengan negara lain di belahan benua manapun. Dengan kepercayaan diri sendiri kita akan mampu kuat dan gigih menuju masyarakat Indonesia yang tangguh dan bermental baja.

Jadilah Pahlawan

Bulan Nopember sudah kita ketahui sebagai bulan yang sebenarya sangat mempunyai makna yang dalam. Pada bulan Nopember ini negara kita memperingati Hari Pahlawan. Tepatnya setiap tanggal 10 Nopember di semua pelosok Nusantara memperingati hari Pahlawan. Yang terpenting dari setiap peringatan skala nasional adalah bercermin kepada diri sendiri apakah kita sudah benar-benar memaknai, menghayati perjuangan para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban demi kemerdekaan dan mengantarkan kita mejnjadi seperti sekarang in? Tidak salah apabila kita menanamkan jiwa patriot dan pahlawan minimal untuk diri kita, menjadi pahlawan kebaikan, pahlawan pembangunan, pahlawan ekonomi dan pahlawan yang lainnya. Mari hentikan segala jenis pertikaian. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.

Tukang Cuci Kendaraan

Saya yakin kita pasti pernah atau secara terjadwal mencuci kendaraan kita baik sepeda motor maupun mobil. Yang pertama terpikirkan adalah datang dan berharap kendaraan dicuci dengan hasil yang sesuai dengan kemauan kita. Banyak persoalan yang menghinggap di setiap individu di muka bumi ini sehingga akan selalu berupaya untuk memperoleh kelayakan hidup yang baik meskipun harus menjadi tukang cuci kendaraan.Tapi pernahkah kita merasa memaksa seorang tukang cuci kendaraan untuk mencuci di luar kewenangan dan keahliannya? Atau tukang cuci yang memaksakan diri di luar keahliannya? Saudara, tanpa kita sadari apabila kita memaksa seorang tukang cuci motor untuk mencuci mobil adalah sebuah pemaksaan dan bagi yang mencuci akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Atau tukang cuci motor yang memaksakan diri mencuci mobil sebenarnya tidak tepat. Semua hasil pemaksaan akan memberi hasil yang tidak sesuai harapan dan jauh dari semestinya. Tidak sesuai bagi kedua pihak. Yang dapat kita serap dari hal tersebut diatas adalah mari kita bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Jangan pernah memaksakan diri untuk melakukan diluar keahlian kita. Mari kita membantu orang lain sesuai dengan yang kita bisa dan mampu sesuai keahlian. Mari kita sesering mungkin selalu berkoreksi etrhadap diri kita. Bila memungkinkan setiap detik kita menyadari segera apa yang sudah kita kerjakan dan lakukan apa telah memberi manfaat atau kerugian. Bila kita tukang cuci motor memaksa cuci mobil pasti akan mengalami kesulitan karena peralatan dan kemampuannya akan beda. Sebaliknya tukang cxuci mobil jangan pernah memaksa diri untuk mencuci motor karena akan menimbulkan ketidaksukaan bagi pihak lain. Yang pasti dan patut adalah melakukan dan mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan keahlian serta kemampuan diri. Jangan melampaui ambang batas.

Bangkitlah Pemuda Indonesia

Masih banyak “ladang-ladang kebaikan” yang terbentang luas di hadapan kita di seluruh wilayah Indonesia. Ini kesempatan bagi pemuda Indonesia untuk andil berkiprah positif membangun fisik dan mental bangsa Indonesia. Jangan menunggu… niatkan untuk membuat Indonesia yang lebih baik, berkualitas, bermartabat, tangguh, bermental baja, berjiwa pejuang pantang menyerah. Gali semangat, kembangkan bakat, biasakan jujur, satria, bulatkan tekad berkarya positif, raih kemajuan menuju sukses yang bersih, alami, berprestasi. Berkumpulah di perkumpulan yang baik dan terarah. Berkaryalah pada hal-hal yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Berjuanglah untuk kebaikan. Pertahankan dan tingkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Memahami perbedaan

Sulit terkadang kita menerima perbedaan yang ada di depan mata maupun yang kita dengar. Bisa terjadi di dalam keluarga, masayarakat, tempat kerja, maupun di kancah yang berlingkup nasional dan lebih terasa lagi di arena politik. Namun sudahkah kita menyadari dan benar-benar memahami bahwa sejatinya perbedaan yang ada dan muncul di tengah kehidupan kita adalah keniscayaan dan pasti terjadi seperti sebuah kepastian yatiu kematian. Kita kadang tidak mau mengerti tentang ini atau tidak mau memahaminya. Ingatlah bahwa keberagaman membuat sesuatu menjadi indah dan menarik. Pernahkah kita berkoreksi diri mengenai diri kita yang kadang ingin menang sendiri, paling benar, paling pandai atau tidak mau mendengar masukan? Adakah secuil kesadaran bagi kita bahwa tidak dapat manusia hidup tanpa orang lain. Masih sulitkah kita memahami bahwa orang mati akan diurus oleh orang lain, sebelum dan saat mati kita masih membutuhkan orang lain. Marui kita jadikan keberagaman bagian dari kebutuhan di kehidupan kita. Berbeda tidak harus bermarah-marah, memaksakan kehendak kepada orang lain. Mari beramah-ramah dan tenggang rasa dengan orang lain.

Berdamai dengan kebaikan

Pernahkah kita berselisih dengan teman, keluarga, tetangga atau masyarakat? Jawabnya pasti pernah. Perselisihan bisa timbul akibat ketidaksesuaian harapan dan kenyataan. Bisa pula karena kurang dewasa dalam memahami permasalahan atau kurang penghayatan dalam memaknai hubungan sosial kemasyarakatan. Akan tetapi segala persoalan termasuk perselisihan dapat diselesaikan, cepat atau lambat. Beberapa hal yang mendukung terselesainya sebuah perselisihan antara lain semua pihak duduk bersama untuk memperoleh penjelasan, mampu mengendalikan dan menahan diri untuk tidak terpancing ke arah perlawanan fisik. Bila kedua hal dapat kita laksanakan dengan baik secara pasti perselisihan akan menemukan jalan keluar.

 

Pada dasarnya jika kita terbiasa dengan bertindak, berkata dan berpikir baik tentu bisa menghindarkan kita dari segala persoalan maupun perselisihan. Mari berdamai dengan kebaikan.